Ide-ide itu menyeruak hadir, tumpah lantah dan berserakan dimana-mana. Layaknya sebuah Kehadiran yang tiba-tiba, Sayapun tidak siap menyambutnya. Hanya beberapa saja yang dapat dikumpulkan untuk disatukan menjadi recik-recik bait pemikiran. Tulisan-tulisan ini belumlah sempurna, layaknya atom yang mencari lintasannya, tulisan ini juga terus berusaha mencari maqomnya menuju pencapaian penyempurnaan. Hanya harapan, semoga dapat tercerahkan dengan tulisan-tulisan yang tergerak muncul disini.

Wednesday, August 11, 2010

Ramadhan Untuk Pengembangan Diri (1)










Ada kalanya kita sering terburu-buru ingin mencapai sesuatu, padahal hidup ini ibarat lari marathon, sedikit-sedikit, bertahap dan perlu latihan terus menerus hingga mampu lari sprint menjelang finish.

Kita ingin cepat melejit, melesat terburu-buru, padahal Tak ada yang perlu kita kejar cepat-cepat dalam hidup ini.
Kita ingin cepat muncul, kita ingin dikenal dan terkenal, terburu-buru, tampil keatas pentas, jadi primadona dan percayalah sahabat, jatuhnya pun pasti sakit.

Segala sesuatu perlu waktu, tidak ada yang instan, manusia perlu waktu untuk tumbuh dan berkembang, perlu waktu untuk bisa berjalan dan berlari, perlu waktu untuk mengasah batangan besinya hingga menjadi pedang yang tajam.
Dan sebaiknya selama masa belajar sang pendekar tidak muncul di khalayak dunia persilatan, biar ilmu sang guru diperguruan matang diturunkan dengan sempurna, biar pendekar lain tidak menguji jurus andalannya dengan serta merta.














Untuk melesat kita perlu pembentukan karakter yang purna, karakter yang terus di muhasabah, dievaluasi kerja dan karyanya. Dan Ingatlah sahabat Semuanya perlu waktu!!!
Karena untuk mengejar mimpi-mimpi kita perlu waktu dan kerja keras, perlu berpikir dan berjiwa besar, dan semuanya bermula dari muhasabah. Sebuah proses evaluasi yang terus menerus, meminjam istlah pak Covey "Asahlah Gergajimu".

Ramadhan tiba, dan kini saatnya kita asah gergaji, kita masuk madrasah sang guru cinta, agar terbakar jadi bara dengan cintaNya. Mendalami samudra kehidupan, meresapi makna amaliah, memuhasabah amanah dan kinarya yang telah dilakukan, karena ramadhan adalah bulan pembakaran, bulan berlatih untuk menjadi taqwa hingga saat pengingkatan (syawal) kita menjadi pribadi purna. Pribadi berkilau dengan cahaya Ilahiyah, dengan taqwa.

Allahu'alam bi showab

No comments: