Ide-ide itu menyeruak hadir, tumpah lantah dan berserakan dimana-mana. Layaknya sebuah Kehadiran yang tiba-tiba, Sayapun tidak siap menyambutnya. Hanya beberapa saja yang dapat dikumpulkan untuk disatukan menjadi recik-recik bait pemikiran. Tulisan-tulisan ini belumlah sempurna, layaknya atom yang mencari lintasannya, tulisan ini juga terus berusaha mencari maqomnya menuju pencapaian penyempurnaan. Hanya harapan, semoga dapat tercerahkan dengan tulisan-tulisan yang tergerak muncul disini.

Thursday, May 20, 2010

Masuk Islam, Bayar jidyah atau Diperangi!


Jangan berlama-lama dalam mentoring.
Tapi berfokuslah pada halaqoh Tarbiyah.
Jangan berlama-lama dalam berfokus di pemberian materi.
Tapi berfokuslah pada muwashofat.

Sesungguhnya pencapaian muwashofat lebih utama dari pada berlama-lama dalam pemberian materi, begitulah ungkapan singkat yang kudapat dalam sebuah file akreditasi dakwah Thulaby.

Pernah Imam Asyahid Hasan AlBanna, tidak setuju dengan gerak langkah dakwah ikhwan di iskandariah. Lantas sang Imam tidak langsung mengungkapkan ketidak setujuaanya tapi diarahkannya cabang itu dengan perlahan tanpa merusak tatanan struktur yang telah ada.
Begitulah cara dakwah mengejarkan, tidak memaksa tapi dakwah itu mengajak secara perlahan, merangkul bukan memukul. Dengan kata seruan "mari' dakwah mencoba berbicara dengan bahasanya.
Layaknya panggilan azan "Hayya 'ala sholaah" Mari kita sholat "Hayya 'alal Falah" marilah kita menuju kemenangan. "Mari" kata itu Mengajak bukan memaksa secara saklek dengan judge dan intruksi. Hayya..Marilah...

Tak dapat dipungkiri bahwasannya islam adalah agama meyeru, mengajak kebaikan tanpa paksaan. Pernah pula didaerah asia timur saat pasukan islam telah menguasai suatu daerah, namun hakim islam memutuskan untuk menarik pasukannya, akibat ulah seorang tetua dari daerah penaklukan melaporkan perihal tak ada upaya dakwah dari muslim ketika pasukan islam menaklukan daerah itu. Serta merta tanpa daya pasukan islam pun meninggalkan daerah penaklukan, namun ditengah perjalanan mereka terpukau dengan kejujuran dan ketaatan pasukan islam, diluar sangkaan dengan rela masyarakat daerah penaklukan sedia dibawah kekuasaan kaoem muslim.

Ya begitulah islam selalu bermula dengan dakwah bukan dengan fisik. Penawaran tanpa memaksa "Masuk Islam, bayar jidyah atau diperangi".

No comments: