Ide-ide itu menyeruak hadir, tumpah lantah dan berserakan dimana-mana. Layaknya sebuah Kehadiran yang tiba-tiba, Sayapun tidak siap menyambutnya. Hanya beberapa saja yang dapat dikumpulkan untuk disatukan menjadi recik-recik bait pemikiran. Tulisan-tulisan ini belumlah sempurna, layaknya atom yang mencari lintasannya, tulisan ini juga terus berusaha mencari maqomnya menuju pencapaian penyempurnaan. Hanya harapan, semoga dapat tercerahkan dengan tulisan-tulisan yang tergerak muncul disini.

Sunday, June 21, 2009

Mungkin Itu yang Terbaik


Suatu sore disebuah mesjid kampus daerah pinggiran kota Bandung, dalam sebuah pertemuan pekanan, seorang mentor sedang bercerita kepada adik-adik binaannya….

Ba’da tahmid sholawat dan taujih rabbani.

Mentor: “ Dalam pertemuan kita kali ini, ana ingin bercerita tentang seorang raja disebuah negeri antah berantah. Sebuah kehidupan yg sangat harmonis, penuh kehangatan dan damai, masyarakat negeri ys sangat Itsar. Negeri idaman para pejuang.

sang raja, terkenal sangat tawakal kepada Allah, Setiap kejadian selalu berkata..."Mungkin Itu yang terbaik" Masyarakatnya pun sama, setiap ada masalah apapun selalu berkata: "Mungkin itu yang terbaik" Bukti kepasrahan kepada Allah [tawakal]

Suatu hari, Ayam jago si penasehat raja, di sembelih pengawal kerajaan. Si penasehatpun melaporkan kejadian itu ke sang raja, atas peristiwa itu sang Raja pun berkata "Mungkin itu yang terbaik", "Boleh jadi dengan ayammu, engkau banyak bermaksiat kepada Allah" ungkap sang raja. Penasehatpun bersyukur atas tadzkiroh sang raja...

Waktu berganti, hari demi hari, bulan kebulan. Suatu saat raja ingin pergi berburu kehutan. Sebelum berburu sang raja Mengasah tombak dan pedangnya. sambil mengasah, tanpa disadari jari jempol sang raja terpotong. Rajapun sediih kehilangan jarinya.
“Kenapa jariku bisa hilang? Apa maksud Allah kepadaku”. Dalam hati sang raja penuh Tanya… padahal beliau sangat yakin, tawakal kepada Allah. Peristiwa inipun di ceritakan kepada penasehatnya, dengan maksud sang raja minta nasehat dan taujih atas peristiwa yang menimpanya, sempat beliau merasa Tuhan tidak adil, kepadanya. Lalu, dlm nasehatnya, Penasehatpun menjawab "MUNGKIN ITU YANG TERBAIK! Sontak, marahlah sang raja mendapat jawaban seperti itu dari sipenasehat. Si penasehatpun di penjara oleh sang Raja, ke sebuah penjara terdalam di bawah tanah.

Hari berganti , waktu berlalu, pergilah sang raja berburu ke hutan diiringi pengawal-pengawalnya, sambil mengejar rusa tak disadari mereka masuk kehutan belantara. Dan , malangnya Nasib mereka. Ditengah hutan, raja dan pengawal bertemu kanibal di tangkaplah raja dan pengawal. Kanibalnya pesta makanan…

Satu persatu, pengawal dimakan kanibal dan sampailah giliran raja. Ketika hendak memakan sang raja, kanibal melihat jari raja yang hilang [Kanibal tidak memakan barang cacat] dilewatilah sang raja.Sang raja bersyukuuur akan hal itu, teringatlah kata-kata bijak penasehatnya dulu... "MUNGKIN ITU YANG TERBAIK"
sang raja mendapatkan hikmah dari terpotongnya jari. Di saat semua pengawalnya sudah dimakan kanibal dan rajapun bebas, dengan penuh rasa syukur dan suka cita raja menemui pengwalnya yang dulu dipenjara olehnya Lalu menceritakan semua kejadian seraya meminta maaf ke pada sang penasehat dan berkata: "benarlah katamu duhai penasehatku" "Mungkin itu yang terbaik"

Allah telah mengatur semuanya dengan baik, maafkan aku yang telah menahanmu disini. Ungkap sang raja sambil meminta maaf. Kemudian penasehat menjawab: "Mungkin itu yang terbaik!!"
Penasehat berkata:" Aku bersyurkur, engkau penjarakan duhai raja, Klo tidak dipenjara disini" akulah yang dimakan kanibal2 itu! "Mungkin itu yang Terbaik."
Allah maha tahu apa yang terbaik untuk kita….

Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji diantara kamu siapa yang lebih baik amalannya[QS.Al mulk:2]
Seindah apapun itu rencana kita tapi pastikan jauh lebih indah rencana Allah untuk kita.
Hasrat hati memang ingin cepat dan terkadang sudah lama namun belumlah dikabulkan, tapi yakinlah Allah maha tahu mana yg terbaik untuk hambaNya.. Janganlah berputusasa ataupun berprasangka yg tidak-tidak kepadaNya.
Ana inda zhoni Abdi, Aku sesuai prasangka hambaku terhadapku.

"Akan dikabulkan doa seseorang selama dia tidak terburu-buru sehingga dia mengatakan, aku sudah berdoa tetapi tidak dikabulkan.” Riwayat Bukhari,Muslim,Abu Daud,Tarmizi dan Ibnu Majah

Hanya Allah yang Maha Mengetahui waktu dan masa yang paling sesuai untuk mengabulkan doa hamba-Nya.


Allahu'alam bishowab

No comments: