Ide-ide itu menyeruak hadir, tumpah lantah dan berserakan dimana-mana. Layaknya sebuah Kehadiran yang tiba-tiba, Sayapun tidak siap menyambutnya. Hanya beberapa saja yang dapat dikumpulkan untuk disatukan menjadi recik-recik bait pemikiran. Tulisan-tulisan ini belumlah sempurna, layaknya atom yang mencari lintasannya, tulisan ini juga terus berusaha mencari maqomnya menuju pencapaian penyempurnaan. Hanya harapan, semoga dapat tercerahkan dengan tulisan-tulisan yang tergerak muncul disini.

Saturday, November 27, 2010

Hidup yang Mengalir


Seorang teman suatu hari pernah bergumam tentang hidupnya, disela diskusi kami sambil makan siang disebuah kantin mesjid kampus. Sebuah perenungan mendalam tentang makna hidup setelah kuliah hampir 7 tahun dikampus ternama. Sebuah keluh kesah syahdu nan indah beliau sampaikan " Akh, sepertinya hidup ana mengalir semua, hampir diluar prediksi." Pengantar diskusi sambil makan siang kami, yang saya pikir sangat menarik untuk dikaji.

Ada banyak perubahan, Ya Memang benar... dahulu ada banyak impian dan target yang ingin beliau kejar, sekarang entah kenapa sepertinya teman kita ini kehilangan target hidup dan pencapaian yang ingin diraih.
Saya cukup kenal al akh, dengan idealismenya, sangat ringan tangan dalam membantu orang, tidak perhitungan soal uang, progresif dan cepat tanggap dengan masalah. Soal peduli sesama beliau selalu terdepan.
Setelah lama berdiskusi, ternyata tak ada yang berubah dengan al akh, beliau tetap suka membantu tanpa beban. Masih sahabatku yang dulu dengan idealismenya yang masih sama, sebenarnya ada sebuah ilmu yang ingin diajarkan beliau kepadaku di diskusi makan siang kami, sebuah cara pemaknaan hidup, sebuah filosofi "Hidup yang mengalir".

Hidup yang mengalir, Ah... Mungkin kata-katanya membuatku makin mengenal kata ikhlas, ikhlas dalam beramal. Membuatku mulai mengenal Qonaah, qonaah dalam keteuntuanNya. Dan Tawakal, Tawakal dalam hasil setelah ikhtiar.

Seorang guru dihalaqoh kami pernah bercerita tentang seorang sahabatnya yang hidup mengalir. Konon sahabatnya ini biasa saja, tak ada yang istimewa awalnya. Dalam hal akademik, lulus Sarjanapun dengan IPK yang sangat rendah, tapi kini beliau sudah bergelar profesor dibidang pendidikan. Sebenarnya beliau bukan juga seorang politikus handal, bahkan berbicarapun gagap, tapi beliau sempat jadi wakil rakyat disenayan dan kini menjadi seorang gubernur di Sumatera Barat.
Soal entrepreneurship biasa juga, tapi bisnisnya cukup mengakar di sumatera barat. dari sekolah sampai bimbingan belajar beliau punya.

Hidup yang mengalir bukan tanpa perencanaan, ada perencanaan tapi tetap bertawakal kepada Allah untuk setiap hasilnya. Mengalir karena ALLAH yang menetukan semua arah kehidupannya, "Fa idza adzamta fatawakal iLaLLah".
Sebuah kata-kata indah dari forrest di film forrest gump tentang hidupnya "Life was like a box of chocolates, you never know what you're gonna get"
Seberapapun indahnya rencana kita, jauh lebih indah rencana ALLAH untuk kita. ya karena kita memang tidak akan pernah tau apa yang bakal kita dapat, maka mengalirlah seperti air dari mata air nun jauh digunung menuju lautan, lalu ikuti semua kehendak-NYA dengan selalu berprasangka baik.

Allahu'alam bi showab

No comments: