Dalam surah Ar-rahman ayat 60 Allah menjanjikan suatu kebaikan :"Hal jazaa 'ul ihsaani illal ihsaan" Apalagi balasan perbuatan baik selain kebaikan pula. Yang kemudian diikuti ayat fabiayyi alaa 'i robbikuma tukadziban" Maka nikmat tuhanMu yang manakah yang kamu dustakan" sebuah janji Allah yang sangat indah bagi orang yang berbuat baik.
Alkisah “Seorang anak muda yang sangat miskin bekerja sebagai wiraniaga untuk membiayai uang kuliahnya. Pada suatu hari, ia sangat bingung karena ia hanya punya uang sepuluh sen saja, padahal ia sangat kelaparan.
Ia memberanikan dirinya untuk minta makan pada tetangganya, tapi ia gugup ketika seorang nyonya yang perlente membuka pintu. Ia tidak jadi minta makanan. Ia minta segelas air saja.
Perempuan itu merasa bahwa anak muda itu dalam kesusahan. Ia berikan kepadanya segelas susu. Ia minum perlahan-lahan. Ia bertanya, “Berapa?”
“Anda tidak perlu bayar apa pun?” kata perempuan itu, “Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima apa pun buat perbuatan baik
“Kalau begitu, terimakasih saya yang setulus-tulusnya,” katanya. Ketika anak muda itu meninggalkan rumah itu, ia merasa lebih bahagia dan keimanannya kepada Tuhan serta kepercayaannya kepada umat manusia menjadi lebih kuat.
Bertahun-tahun kemudian, nyonya yang baik itu jatuh sakit. Dokter-dokter tidak tahu persis apa penyakit yang dideritanya. Ia dikirim ke rumah sakit dan diserahkan kepada anak muda dulu yang kini sudah menjadi dokter. Ketika ia mendengar nama kota asal pasiennya, matanya bersinar dan mulai menduga-duga siapa dia.
Ia mulai merawatnya dan segera mengenal sang nyonya. Ia bekerja keras untuk menyelamatkan nyawanya. Akhirnya, setelah perjuangan yang berat, perempuan itu sembuh.
Dokter itu meminta administrasi rumah sakit untuk menyampaikan kepadanya tagihan untuk ia setujui. Ia memperbaiki tagihan itu dan menandatanganinya. Di atas tagihan biaya rumah sakit itu ia menuliskan catatan kecil. Ia krimkan kembali kepada pasiennya.
Perempuan itu tahu ia harus membayar tagihan itu selama sisa usianya. Walaupun ia bahagia karena telah disembuhkan, ia juga kuatir tidak bisa membayarnya. Ia membuka amplop dan terkejut ketika membaca tulisan di atas surat tagihan itu: “Tagihan ini sudah dibayar bertahun-tahun yang lalu dengan segelas susu- dr Howard.”
Tangisan kebahagiaan membasahi mukanya. Ia bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada dokter muda itu akan balasan kebaikannya.”
Hal jazaa 'ul ihsaani illal ihsaan “Apalagi balasan perbuatan baik selain perbuatan baik lagi,” Alam ini diatur oleh hukum hukum balas- membalas minjem istilah kang jalal ethich freciprocity. Sapa orang dengan tatapan kasih, dan ia akan menjawabmu dengan pelukan. Makilah kawan-kawanmu, dan mereka akan menyebarkan keburukanmu. Semuanya saling membalas...
Mungkin kita akan mengajukan keberatan. Mengapa orang yang kita bantu sering membalas air susu dengan air tuba? Pada saat seperti itu, ingatlah bahwa Allah tidak memilih orang itu sebagai tanganNya untuk membalas kebaikan kita. Tapi ia pasti memilih tangan lain yang akan datang pada kita dari orang yang tepat pada saat yang tepat.
Ingatlah "Hal jazaa 'ul ihsaani illal ihsaan"
No comments:
Post a Comment